Jepang merupakan salah satu negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, dan tentu saja tidak kalah dalam hal jumlah tempat wisata ikonik yang dimilikinya. Tetapi kini semua itu dinilai dari beranda Instagram Anda sebagai tolak ukur ‘status sosial’, namun kini Anda bisa mengambil foto objek yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda, Anda paham, kan?
Dengan peralatan foto profesional hanya seukuran telapak tangan (yaitu: smartphone), tidak ada yang tidak mungkin, Anda bisa mengambil foto sempurna seperti fotografer profesional yang Anda lihat di Instagram. Bagaimana tepatnya mereka mengambil foto Menara Tokyo dan Gunung Fuji yang kualitasnya jauh lebih baik dari orang lain? Hal ini sebenarnya bukan rahasia - Anda hanya perlu menemukan sudut yang tepat.
Dengan tips dari sang pakar berikut, mungkin saat ini Anda bisa menjadi orang yang membuat iri orang lain #wanderlust!
Sumber Foto: @thetravelintern via Instagram
Katakan bahwa Anda pernah ke Tokyo dan mereka dengan antusias akan bertanya apakah Anda melihat Gunung Fuji atau tidak. Bukan di Tokyo, tentu saja, tetapi di dekat Kawaguchiko - tempat terbaik untuk melihat pemandangan Gunung Fuji!
Di hari yang cerah, Anda dapat memotret gunung tertinggi di Jepang hampir dari semua sudut di Kawaguchiko. Kemungkinannya adalah, Anda akan menyadari bahwa semua orang berduyun-duyun pergi ke Natural Living Centre untuk berfoto, karena bus antar-jemput wisata akan membawa Anda ke sana.
Tetapi menurut pengalaman, Kawaguchiko paling bagus dinikmati dengan road trip, dan tempat indah lain yang dapat Anda lihat sebagai ikon Jepang adalah Pagoda Chureito (bahkan ada tempat fotografi khusus) - setelah naik 396 anak tangga, Anda akan sampai! Sudah siap untuk tantangannya?
Alamat: 3353-1 Arakura, Fujiyoshida, Yamanashi Prefecture 403-0011, Japan
Jam Operasional: 24 jam
Biaya: Gratis
Sumber Foto: @thetravelintern via Instagram
Asakusa adalah salah satu wilayah tertua di Tokyo, dan daya tariknya yang paling ikonik adalah Senso-ji yang juga merupakan kuil tertua di Tokyo. Seluruh kompleksnya sangat besar - diapit oleh lentera besar, lukisan langit-langit yang indah dan patung dewa – juga dekat dengan pengalaman budaya tradisional seperti yang ada di kota modern seperti Tokyo.
Saat semua orang berjuang di lalu-lalang kerumunan untuk mengambil foto selfie yang sempurna di depan lentera raksasa pintu masuk utama, sebagai gantinya cobalah memotret dari atas Asakusa Tourist Culture Information Center yang tepat berada di seberangnya. Selain bisa memotret pemandangan dari atas tanpa berdesak-desakan dengan turis lain, Anda bahkan dapat menyaksikan matahari terbenam dengan latar Tokyo Skytree di belakang!
Alamat: 2-18-9 Kaminarimon, Taito-ku, Tokyo 111-0034, Japan
Jam Operasional: Setiap hari pukul 09.00 sampai 22.00
Biaya: Gratis
Sumber Foto: @thetravelintern via Instagram
Anda tidak akan melewatkan Menara Tokyo bahkan dari puluhan mil jauhnya. Ini adalah Menara Eiffel Paris ala Jepang dan dapat diabadikan dalam berbagai cara, biasanya di salah satu dari sekian banyak observatorium skydeck di sekitar ibukota. Tapi jangan malu dan silakan berpose untuk mendapat sebuah bidikan yang lebih dinamis! Keindahannya layak untuk menjadi pusat perhatian dalam foto Anda ;)
Alamat: 4 Chome-2-8 Shibakoen, Minato City, Tokyo 105-0011, Japan
Sumber Foto: @kyoko1903 via Instagram
Pemandangan hamparan seluas 800.000 meter shibazakura (bunga moss merah muda) sama megahnya dengan Gunung Fuji yang disandingkan di latar belakang. Festival Shibazakura berlangsung setiap tahun mulai pertengahan April hingga akhir Mei di dekat Danau Lima Fuji, dengan lapangan festival luas yang dilengkapi kedai makanan, kafe, pertunjukan, dan banyak sekali spot berfoto. Bahkan ada kolam pijat kaki untuk merendam kaki Anda, sekaligus menikmati lanskap berwarna biru, pink, dan hijau!
Anda tidak akan bosan menghabiskan sepanjang hari di sini memotret di antara bunga moss merah muda, atau dari dek observatorium (iyang mirip jembatan).
Alamat: 212 Motusu, Fujikawaguchiko, Minamitsuru Yamanashi, Japan 401-0337
Jam Operasional: Mulai pertengahan April hingga akhir Mei dari pukul 08.00 hingga 17.00
Biaya: ¥600 untuk dewasa (¥250 untuk anak-anak)
Sumber Foto: @brave_vibration
Suasana Kyoto, tanpa datang ke Kyoto?! Jangan khawatir jika Anda tidak dapat pergi ke Kyoto untuk melihat Kuil Fushimi Inari yang terkenal dan 1.000 gerbang torii-nya. Mata yang tidak tajam dapat dengan mudah mengira Kuil Hie Tokyo adalah Kyoto! Bahkan, tangga yang terjal dan sempit mungkin akan menambah dimensi yang lebih mengagumkan untuk foto Anda.
Kuil dewa Gunung Hie, yang dikenal sebagai Oyamakui-no-kami, hanya berjarak tiga menit berjalan kaki dari Stasiun Akasaka di Tokyo Metro Chiyoda Line. Bagian terbaiknya? Kuil ini tidak ramai!
Alamat: 2-10-5 Nagatacho, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0014, Japan
Jam Operasional: 05.00 sampai 18.00 (April hingga September), 06.00 sampai 17.00 (Oktober hingga Maret)
Biaya: Gratis
Sumber Foto: @anakjajan via Instagram
Zebra cross Shibuya yang ikonik di Jepang tidak perlu diperkenalkan lagi. Tapi Anda mungkin bisa mengambil foto yang bagus dari Starbucks Tsutaya - hampir tidak mungkin untuk mendapatkan kursi di sana, dan jika berdiri di sekitarnya mungkin Anda akan dimarahi pengunjung dan staf Starbucks yang mencoba untuk bergerak di ruang yang sudah sempit!
Tempat lain yang bisa Anda gunakan untuk memotret penyeberangan ini adalah dari Sky Lobby Shibuya Hikarie Mall, yang terletak di lantai 11. Anda bahkan tidak perlu membayar untuk masuk (atau untuk minum kopi)!
Alamat: Shibuya Hikarie Mall, 2-chÅme-21-1 Shibuya, Shibuya City, TÅkyÅ-to 150-8510, Japan
Jam Operasional: 10.00 hingga 21.00
Biaya: Gratis
Sumber Foto: @japanko_official via Instagram
Syukurlah, Omoide Yokocho (yang diterjemahkan menjadi ‘Memory Alley’) tidak lagi membenarkan julukan sebelumnya sebagai Piss Alley (dikenal karena tidak ada toilet pada saat itu). Akhir-akhir ini, orang Jepang akan menghubungkan Omoide Yokocho dengan "natsukashii", yang artinya, "sangat berkesan!"
Gang sempit ini mempertahankan pesona aslinya dari masa lampau, dan memungkinkan pengunjung melangkah kembali ke Era Showa, yang dipenuhi restoran-restoran kecil yakotori, bar, dan kedai makanan lainnya. Jadi rencanakanlah pemotretan Anda, dan berikan waktu untuk jalan-jalan setelahnya!
Alamat: 1 Chome-2 Nishishinjuku, Shinjuku City, Tokyo 160-0023, Japan
Sumber Foto: @urayasu_san via Instagram
Tokyo memiliki banyak tempat untuk menyaksikan bunga sakura, tetapi satu lagi yang mungkin tidak diketahui adalah Taman Rikugien - taman lanskap indah yang sudah ada sejak tahun 1700. Secara harfiah artinya diterjemahkan menjadi "taman enam puisi", karena seluruh kompleksnya merupakan perwujudan kembali dari 88 pemandangan dari puisi-puisi terkenal ini.
Taman Rikugien mungkin bahkan lebih terkenal sebagai tempat nongkrong di musim gugur untuk melihat dedaunan runtuh. Dari akhir November hingga awal Desember setiap tahun, setelah matahari terbenam taman ini gemerlap dan menciptakan pemandangan malam yang spektakuler. Sepertinya taman ini tidak hanya menjadi daya tarik di siang hari!
Alamat: 6 Chome-16-3 Honkomagome, Bunkyo City, Tokyo 113-0021, Japan
Jam Operasional: 09.00 hingga 17.00
Biaya: ¥300
Sumber Foto: @thetravelintern via Instagram
Kota onsen ini jaraknya kurang dari dua jam dari Tokyo dan sangat cocok untuk menjauh sesaat dari kesibukan kota dan membenamkan diri di tengah alam! Gerbang agung torii Kuil Hakone biasanya merupakan titik awal untuk rencana perjalanan keliling Hakone bagi semua orang, tepat di tepi Danau Ashinoko (Anda harus menuruni tangga ke bawah untuk sampai ke tempat di foto ini). Cukup naik Bus Hakone Tozan ke Dermaga Perahu Moto-Hakone.
Jika waktu memungkinkan, jelajahi kuil Hakone selain hanya untuk berfoto saja! Kompleks kuil ini sesungguhnya sangatlah luas.
Alamat: 80-1 Motohakone, Hakone, Ashigarashimo District, Kanagawa 250-0522, Japan
Jam Operasional: 24 jam
Biaya: Gratis
Login to ensure your favourites will be saved even
if you clear your browser's cache.