Credit: TripZilla
Maret 2020

Menjadi kota terbesar di negaranya dengan riwayat sejarah, budaya, dan tradisi lebih dari tujuh abad, kota seperti Bangkok membuat Anda ingin berkunjung tanpa memusingkan rencana perjalanan. Mulai dari hiruk pikuk perkotaannya sampai suasana tenang dari candi-candinya, ibu kota yang misterius ini akan membuat Anda takjub dengan setiap lekuk lorongnya – bahkan ketika Anda datang tanpa riset sebelumnya.

Bicara tentang Bangkok, seringkali justru kota inilah yang punya rencana untuk Anda. Tidak peduli tujuan Anda, baik untuk makanan, budaya, sejarah, gemerlap malam, atau hanya untuk berbelanja, kota ini bisa menyuguhkan semuanya dengan sangat baik. Pertemuan antara hiruk-pikuk dan pesona menciptakan aneka ragam pemandangan, suara, rasa, dan aroma, yang mengundang setiap orang untuk datang dan merasakan pengalaman liburan yang tidak biasa.

 

 

 

Salah satu daya tariknya adalah pasar malam. Bahkan dalam skala global, Bangkok telah memegang reputasi sebagai area dengan kehidupan belanja yang tidak pernah mati, yang secara penuh mengubah pengalaman liburan di Asia Tenggara. Kami bukan lagi wilayah provinsi yang penuh dengan sawah, reruntuhan candi, dan perairan-perairan keruh; saat ini, kami memiliki semua hal tadi sekaligus menjadi sebuah kota cosmopolitan. 

Meskipun Anda bukan seorang penggila belanja, budaya pasar loak di Bangkok jelas akan menjadi sebuah wahana antropologis untuk Anda. Coba sensasi belanja di pasar apung, telusuri gang-gang yang dipenuhi kalangan hipster, atau hamburkan uang Anda untuk belanja malam: semua pasar di Bangkok menjanjikan petualangan kelas atas; pada akhirnya hanya satu pertanyaan yang perlu dijawab, jenis petualangan seperti apa yang Anda cari?

Lupakan dulu Chatuchak (karena semua orang pasti sudah akrab dengan Chatuchak), telusuri lokasi-lokasi penuh harta karun berikut saat nanti Anda mengunjungi jantung kota ini. Masing-masing lokasi menyediakan keunikannya sendiri, dan Anda akan mencicipi berbagai sajian wawasan yang berbeda tentang kehidupan Bangkok yang sebenarnya.

 

1. JJ Green – untuk Pemburu Barang Murah Berkualitas

Sumber foto: Taiyo FUJII

 

Setelah King of Bangkok Flea Markets tutup, JJ Green mulai buka – dalam artian apa pun.

Berlokasi di ujung Chatuchak, JJ Green mulai menggeliat bangun sekitar jam 6 sore, jam-jam di mana semua yang ada di Chatuchak justru beranjak tidur. Jika Chatuchak dikenal tegang, penuh hiruk-pikuk, dan selalu ramai, sebaliknya JJ Green lebih santai, tenang, dan indie untuk memenuhi kebutuhan vintage Anda. Di sini Anda akan menjumpai teras-teras toko berbentuk camper vans dan lapak di mobil, menjajakan berbagai macam barang mulai dari barang tua hingga barang baru yang sedang tren. Benda-benda ala retro, barang antik, Faux-retro artefacts, real antiques, tanaman kaktus, pakaian, jajanan pinggir jalan yang inovatif, dan restoran, kafe, dan bar keren; JJ Green bisa disebut versi lebih bersih dan sederhana dari Chatuchak, menargetkan para pemburu barang murah berkualitas. Harga-harga di sini di bawah standar, tetapi jangan harap bisa dapat harga yang jauh lebih murah dengan menawar.

 

Jam operasional: 18.00 sampai tengah malam (Khusus Jumat sampai Minggu)

Cara ke sana: Turun di Stasiun BTS Mo Chit atau Stasiun MRT Chatuchak, telusuri Chatuchak Park sampai Kampaeng Phet 3, belok kanan dan jalan terus sekitar 200 meter sampai Anda melihat baliho besar ‘JJ Green’ di sebelah kiri (Anda pasti melihatnya).

 

2. Talad Rod Fai – untuk Penjelajah Waktu

 

Sumber foto: Jonathan Lin

 

Jika Anda suka dengan benda-benda vintage di JJ Green, maka Talad Rod Fai akan jadi favorit Anda. Seperti JJ Green, banyak penjual di Talad Rod Fai menjajakan dagangannya dari lapak-lapak mobil atau camper van mereka, bedanya, suasana retro tidak hanya terlihat di luar, melainkan sudah mendarah-daging.

Anda tidak akan pernah menjumpai pasar lain seperti Rod Fai di seluruh Bangkok. Alasannya, satu, areanya sangat besar – bayangkan 2 atau bahkan 3 kali ukuran Chatuchak – dan dua, mereka tidak hanya menjual katalog benda khas retro/vintage seperti pada umumnya, tetapi mereka benar-benar memamerkannya layaknya di museum. Ada gudang-gudang yang memang ditujukan untuk memamerkan Corvette dan Cadillac tua, pom bensin tua, dan mesin-mesin kasir Eropa dari awal 1900-an. Mesin pinball dan arcade yang sudah karatan, benda-benda peninggalan pra- dan pasca-perang, media periklanan penuh nostalgia, lampu gantung antik, dan mainan zaman dulu; benda-benda yang ditawarkan seakan tidak ada habisnya.

Barang-barang unik di sini sangat mengesankan ditambah suasana yang sulit ditandingi – banyak orang yang mengulas bahwa waktu 3 jam tidak akan cukup untuk menyusuri setengah pasar karena ukurannya yang sangat besar dan isinya yang beragam. Ini bukan pasar loak/barang bekas biasa. Ini adalah tempat retro dalam artian sebenarnya. Jika Anda lahir sebelum abad ini, bisa dipastikan pasar ini akan membawa Anda memasuki dunia kenangan yang emosional. 

 

Jam operasional: 5.00pm to midnight (Thursdays to Sundays only)

Cara ke sana: Perlu Anda tahu, sebenarnya ada Rot Fai Market yang lebih baru (juga dikenal dengan sebutan Rod Fai Ratchada) yang lebih mudah dan cepat untuk dikunjungi – jika Anda ingin ke sana, turun di Stasiun MRT Natural Cultural Centre.

Tapi, untuk pasar lawas, dengan pengalaman yang lebih asli dan lebih kaya, silakan ke Rod Fai Srinakarin. Seringkali ini pasar inilah yang dimaksud teman Anda saat mereka menyebut Rod Fai dengan wajah berseri-seri dan nada yang menggebu-gebu. Untuk ke sana, berhentilah di Stasiun BTS On Nut dan naik taksi dari sana. Sebenarnya jaraknya tidak jauh, tapi perjalanan biasanya memakan waktu minimal 20-30 menit dengan macet di akhir pekan. 

 

3. Pasar Malam Patpong – untuk Pencari Sensasi

Sumber foto: Juan Antonio F. Segal

 

Pasar malam tertua di kota ini terkenal dengan replika barang-barang mewah bermerek dan harga yang tinggi, tetapi pasar ini jelas menyediakan lingkungan dan suasana lain dari yang lain. 

Berlokasi di pusat distrik lampu merah Bangkok, daya tarik penjualan unik Patpong bukan pada beragam produk ‘nakal’nya, melainkan lingkungan nakal di sekitarnya. Tidak sulit menjumpai pemandangan ‘pria dan wanita panggilan’ saat Anda berbelanja tas atau sepasang sandal jepit, bahkan ada beberapa restoran Jepang di sini yang juga menawarkan layanan di luar menu.

Di Patpong, penjaja seks lebih banyak dijual dibandingkan barang; dan meskipun Anda tidak harus menggunakan layanan mereka, tetap saja ini menjadi rekomendasi ritual untuk semua turis di Bangkok.

 

Jam operasional:  18.00 sampai tengah malam

Cara ke sana: Turun di Stasiun BTS Sala Daeng atau Stasiun MRT Silom.

 

4. Pak Khlong Talat Flower Market – for the Botanical Enthusiast

Image credit: Ninara

 

Jika Roma punya Campo dei Fiori, Amsterdam punya Bloemenmarkt, maka Bangkok punya, ini. Pak Khlong Talat, di mana terdapat Pasar Bunga Yodpiman.

Bagaikan musim semi abadi, Pak Klong Talat adalah pasar bunga segar 24 jam, grosir maupun eceran – dan menjadi pasar bunga terbesar ke-4 di dunia – yang memenuhi kebutuhan kota ini akan keindahan yang seakan tak pernah terpuaskan. Meskipun tempat ini terlihat lesu saat siang hari, namun jalanan ini berubah menjadi taman bunga saat subuh, waktu di mana Anda akan melihat sisi paling aktif dan menawan dari pasar ini.

Tempat ini sedikit sesak dan berantakan, yang, menurut saya, justru menjadi kondisi yang sempurna untuk lebih menikmati pemandangan dan aroma bunga. Pengunjung dengan jiwa penjelajah bisa menelusuri setiap celah tempat ini untuk menemukan kedai-kedai yang menjual grosiran daging, makanan laut, sayuran, dan bahkan makanan pinggir jalan yang nikmat.

 

Jam operasional: 24 jam

Cara ke sana: Turun di Stasiun BTS Saphan Taskin, lalu jalan ke Dermaga Central (Taksin) dan naik Chao Phraya Express Boat ke Pemberhentian #7, Rajinee. Atau, naik taksi atau tuk tuk.

5. Asiatique The Riverfront – Tempat Santai Berkelas

Sumber foto: Michael Saechang

 

Ketika pengaruh tradisional dan kontemporer bergabung, hasilnya adalah pengalaman yang luar biasa. Asiatique The Riverfront adalah pertemuan pas antara yang lama dan yang baru, mengombinasikan semua elemen belanja yang kita suka ke dalam salah satu pasar malam paling unik di kota ini. Asiatique pada dasarnya adalah sebuah mal dan bazaar yang digabungkan ke dalam satu lokasi terbuka yang menawarkan begitu banyak hal keren untuk Anda sejak awal masuk, menjadikannya seakan-akan berada di dunia yang berbeda. Ini mungkin adalah salah satu pengalaman paling unik baik secara historis maupun budaya yang bisa Anda dapatkan dari sebuah pasar malam.

Berlokasi di sepanjang Sungai Chao Phraya, Asiatique The Riverfront sangat tertata dan terbagi menjadi empat District atau wilayah utama, yakni Factory District, dengan 1.500 toko kecil di gudang-gudang tua yang menjual produk fesyen, kerajinan, dan barang rumah tangga pada umumnya; Waterfront District, di mana terdapat beragam tempat makan keren dan acar-acara seru; Town Square District, yang berisi kafe-kafe independen, bar olahraga, dan ruang-ruang terbuka; dan terakhir, Chareonkrung District, yang bisa dibilang merupakan versi yang lebih sederhana dan konvensional dari Factory District (otomatis lebih terjangkau juga).

Kebetulan, di District inilah Anda akan menjumpai dua daya tarik terbesar di Bangkok: Joe Louis Thai Puppet Theatre dan Calypso Cabaret.

 

Jam operasional: 17.00 sampai tengah malam

Cara ke sana: Turun di Stasiun BTS Saphan Taskin, lalu jalan ke Dermaga Central (Taksin) untuk naik transportasi gratis. Jangan naik taksi atau tuk tuk karena jalanan ke sana terkenal macet parah.

 

6. ArtBox Pop-up Market – untuk Hipster Milenial

Sumber foto: Artboxthailand Facebook page

 

Kontainer dan truk makanan sedang nge-hit di kalangan para hipster tahun ini, dan ini menjadikan Artbox pasar malam paling kekinian yang bisa Anda temukan di Bangkok.

Awalnya, Artbox hanya akan diselenggarakan sebagai gelaran satu kali, namun dengan keberhasilan acara pertamanya, tim penyelenggara mengubahnya menjadi pasar pop-up keliling, yang berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain dalam bentuk ‘episode’.

Satu hal yang pasti membedakan antara Artbox dengan pasar semacamnya adalah di sini Anda akan menemukan lebih dari sekadar barang antik dan pernak-pernik unik. Yang menjadi daya tarik di sini adalah desainer lokal, fashion vintage, dan makanan bercita rasa seni – semua hal yang mewakili istilah ‘hipster’ – dan bersama dengan truk-truk makanan serta musik live, Artbox akan menjadi favorit Anda dalam hal budaya hipster sejati.

 

Jam operasional: sore sampai tengah malam (Hanya Jumat sampai Minggu)

Cara ke sana: Turun di Stasiun BTS Kamphaeng Phet (Pintu Keluar 1). Lokasi ini hanya untuk periode 30 September 2016 – April 2017.

 

7. Pasar Apung Damnoen Saduak – untuk Peminat Budaya

 

 

Kabarnya, pasar apung yang terkenal di dunia ini adalah jebakan untuk wisatawan, tetapi ini adalah jebakan yang sangat menggoda Anda untuk didatangi.

Berjarak sekitar 30-40 menit dari Bangkok di provinsi Ratchaburi, Damnoen Saduak selalu ada di dalam daftar pasar yang harus saya kunjungi, terlepas dari riuhnya pedagang memancing pelanggan dan kondisinya yang terlalu padat/penuh turis. Tempat ini semrawut sekaligus menarik, memancarkan karisma eksotis khas kehidupan pinggiran sungai di Asia Tenggara. Damnoen Saduak sangat ideal untuk berburu foto pedesaan yang sering dilewatkan oleh sebagian besar teman Anda; dan lebih dari itu, pemandangan ini bisa menjadi pengingat tentang masa-masa yang sudah lewat. 

Anda akan menjumpai perahu-perahu kecil yang menjajakan barang kerajinan, hasil bumi, dan berbagai jenis makanan jadi – layaknya sedang berjual-beli di masa-masa awal, Anda akan merasa seperti sedang kembali ke masa lalu dengan segala bentuk kekurangannya.

 

Jam operasional: 08.00 sampai 10.00

Cara ke sana: Naik Bus Umum dari Terminal Bus Selatan Bangkok ke Damnoen Saduak. Layanan bus tersedia setiap 40 menit sejak pukul 06.00. (Tarifnya sekitar 50 baht per perjalanan.) Halte bus di Damnoen Saduak berjarak sekitar 1 km, dan Anda masih harus menyewa perahu untuk menuju ke sana.

Pilihan lainnya, Anda dapat menyewa taksi dari Bangkok untuk perjalanan setengah hari, tetapi biayanya jelas mahal. Sangat mahal. Ditambah, beberapa sopir mungkin akan membawa Anda ke tempat yang tidak ingin Anda kunjungi (toko kerajinan, kedai makan, dll.) karena dengan itu mereka akan menerima komisi khusus dari penjual.

Pilihan terakhir, pesan lewat agen perjalanan (opsi yang paling direkomendasikan). Banyak dari mereka melakukan perjalanan ke pasar ini setiap hari. Meskipun pilihan ini juga agak mahal, setidaknya pikiran Anda bisa lebih tenang.

 

8. Pasar Apung Amphawa – untuk Pencari Pengalaman Otentik

Sumber foto: mkismkismk

 

Bagi yang masih belum yakin, cobalah Amphawa. Pasar ini berbeda dengan Damnoen Saduak bagaikan siang dan malam – dalam artian sebenarnya. Damnoen Saduak buka hanya sebentar di pagi hari, sedangkan Amphawa membuka lapak sedikit lebih lambat. Pasar ini ramai hanya di siang hari dan berlangsung sampai gelap. 

Amphawa sejak lama disebut-sebut sebagai pasar apung paling ‘otentik’ dari keduanya; cahaya malam hari jelas menciptakan suasana yang berbeda (jangan lupa melihat kunang-kunang yang sering beterbangan di atas perahu). Berjarak sekitar 1,5-2 jam dari Bangkok, Amphawa menyediakan banyak pengalaman, bahkan Anda bisa menjadikannya destinasi liburan khusus akhir pekan – ada beberapa opsi aktivitas menyenangkan dan selain itu, saya jamin, makanan di sana akan membuat Anda betah. 

 

Jam operasional: 14.00 sampai 22.00 (Jumat sampai Minggu)

Cara ke sana: Bus sering beroperasi dari Victory Monument sejak pagi buta.

 

9. The Knack Market – untuk Pecinta Bunga

Sumber foto: theknackmarket

 

Untuk yang belum tahu, Bangkok memiliki pangsa yang besar untuk pasar loak; namun seperti kata pepatah, lebih rame lebih asyik, dan di kota yang penuh penggila belanja, selalu ada ruang untuk pasar baru.

Seperti halnya ArtBox, The Knack Market adalah pasar pop-up eksperimental. Yang membedakan adalah pasar ini dibuka di satu lokasi dan beroperasi terus-menerus di akhir pekan terakhir setiap bulan. Berlokasi di komplek The Jam Factory, The Knack Market dibuka di lahan rumput yang hijau yang diubah menjadi surga pernak-pernik retro, barang seni khas bohemian, panggung musik live, dan makanan hipster yang menggiurkan, dengan atmosfer khas 70-an. Selain itu, pasar yang menggoda ini juga terkenal sebagai pasar sampingan para petani, dengan para pedagang yang menjajakan semuanya mulai dari herbal hingga daging, saus dan bumbu, serta hasil bumi. 

The Knack Market termasuk salah satu pasar malam yang paling sulit dijangkau, tetapi suasananya yang organik dan beda dari yang lain akan menjadikannya sepadan dengan perjalanan ke sana. Lokasinya berada di seberang Sungai Chao Phraya, berhadapan dengan Royal Orchid Sheraton Hotel & Towers.

 

Opening hours: 16.00 sampai 21.00 (akhir pekan terakhir setiap bulan)

How to get there: The Knack Market berlokasi di sebelah Khong San Market dan Millennium Hilton Hotel (gunakan dua tempat ini sebagai patokan arah jika Anda naik taksi atau tuk tuk).

Pilihan lainnya, turun di Stasiun BTS Saphan Taskin, lalu jalan ke Dermaga Central (Taksin) dilanjutkan dengan Chao Phraya Express Boat ke Dermaga Si Phraya. Dari sana, naik feri ke Dermaga Klong San. Turun di sini dan jalan kaki ke Klong San Market.


ANDA JUGA MUNGKIN MENYUKAI

     SHARE
HOME HIGHLIGHTS TRAVEL QUIZ DESTINASI INSPIRASI WISATA PROMO PESAN SEKARANG RENCANA TENTANG
PILIH NEGARA :
Language :